Dari spion tengah saya lihat polisi pengatur lalu lintas tsb memperhatikan dgn roman wajah yg kesal. Lalu polisi tersebut menghampiri dan berdiri di depan ruang parkir tersebut. Saya memberi isyarat kpd polisinya kalau saya hendak parkir di area yg dihalanginya tersebut. Juru parkir berkumis pun ikut menyampaikan maksud saya ke polisinya. Tapi polisinya memberi isyarat supaya saya terus jalan. Dgn kebingungan saya pun mematikan lampu tanda kiri dan menjalankan kembali mobil. Setelah berjalan berapa meter, saya memberi isyarat ke juru parkir di depan, lalu saya diarahkan ke area parkir yg kosong.
Saya memikirkan kejadian tsb sepanjang jalan seusai dari toko elektronik, mencoba memahami letak masalahnya ada di mana. Kalau dianggap saya tdk boleh parkir di area sana, tapi di sana ada juru parkir dan banyak kendaraan yg terparkir. Padahal saya bisa masuk ke area parkir bersamaan dgn sampainya polisi tsb di depan kendaraan saya yg mau parkir.
Setelah memutari bunderan Suci dan mengarah kembali ke jln Ahmad Yani, saya berpapasan dgn polisi tadi yg tengah dibonceng rekannya naik kendaraan roda dua. Nampak ia tengah berbincang dgn rekannya tsb. Saya pun tersenyum melihat wajahnya. Ah, mungkin saja suasana hatinya saat itu sedang tdk baik, dan hal tsb sangat manusiawi. Semoga suasana hati polisinya esok hari kembali berseri-seri 😊
0 comments :
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya