Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permendikbud 49/2014 Pasal 1:14)

Kamis, 06 April 2023

Pandu Digital Berkarakter

Pada dasarnya manusia memiliki karakter atau dorongan perasaan untuk melakukan sesuatu. Apabila perasaannya baik, maka tindakannya mungkin akan baik bila sejalan dengan norma-norma yang berlaku. Contohnya dorongan perasaan cinta tanah air yang membuatnya ingin membantu meningkatkan populasi melek digital di lingkungan tempat tinggalnya. Tidak setiap maksud baik seperti itu terlaksana secara baik. Contohnya, memberikan dukungan teknis berupa penyediaan akses teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan menggunakan perangkat lunak bajakan. Tindakan ilegal tersebut menyebabkan sanksi hukum. Maksud yang baik harus dilaksanakan sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Pemahaman akal terhadap sebab-akibat pemenuhan atau pengingkaran terhadap norma agama, kesusilaan, kesopanan, atau hukum menjadi kendali yang membuat tindakannya menjadi normatif dan berdampak baik bagi dirinya dan orang lain. 

Dorongan manusia dipengaruhi oleh sifat-sifat manusia atau kemanusiaan yang secara mendasar mencakup:

  • Openness, yakni memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar pada orang lain atau lingkungannya, dan sangat senang untuk belajar hal-hal baru dan menikmati pengalaman unik;
  • Conscientiousness, yakni memiliki tujuan yang jelas untuk setiap kegiatan atau hal yang dilakukan serta mampu berpikir jauh mengenai sesuatu;
  • Extraversion, yakni menikmati interaksi sosial dan berada di sekitar orang banyak;
  • Agreeableness, yakni sangat kooperatif, tertarik dan perhatian pada orang lain, serta suka menolong orang lain yang membutuhkan bantuan; dan
  • Neuroticism, yakni mudah mengalami mood swing, depresi, cemas, lekas marah dan sedih.

Manusia harus mengelola sifat-sifat mendasar tersebut agar selalu positif dengan intensitas tinggi atau rendah yang sesuai dengan kebutuhan. Contohnya, seseorang perlu mengelola sifat-sifat mendasarnya untuk menjadi Pandu Digital yang memberikan dukungan teknis demi kepentingan bangsanya. Ia harus memiliki intensitas openness yang tinggi dan positif agar menemukan masalah bangsanya. Tentunya keingintahuannya terhadap masalah bangsa tidak akan terwujud bila Extraversion nya rendah dan negatif. Seseorang tidak akan menemukan masalah orang di sekitarnya bila tidak menikmati interaksi sosial dan berada di sekitar orang banyak. Ia akan tergerak untuk membantu bila memiliki Agreeableness yang tinggi dan positif. Namun bergerak saja tidak cukup, ia harus memikirkan tindakan apa yang harus dilakukannya dan mengetahui sebab akibat yang ditimbulkan oleh tindakan tersebut. Ia harus memiliki Conscientiousness yang tinggi dan positif untuk memiliki niat seperti itu. Dan tentunya niat saja tidak cukup, ia harus mampu bekerja sama untuk menyelesaikan masalah besar. Ia akan memiliki komitmen melaksanakan tindakan sampai akhir bila mampu mengelola mood. Oleh karenanya ia harus membuat  Neuroticism nya selalu mengayun tinggi ke arah positif. 

Suatu bangsa memiliki karakter khas karena terpengaruh oleh kebiasaan baik di lingkungan tumbuh kembangnya. Karakter khas semacam itu dirangkum dalam Pancasila yang berfungsi dan berkedudukan sebagai kepribadian bangsa Indonesia. Kepribadian tersebut dapat dibedakan dari kepribadian bangsa lainnya. Idealnya, bila kebanyakan warga Indonesia dikenal ramah di dunia nyata, maka di dunia maya pun harus demikian. Apabila tidak demikian, kebanyakan netizen tidak berhasil membawa karakter baiknya ke dunia maya. Contoh tindakannya adalah ujaran kebencian daring yang merupakan tindakan komunikasi menyimpang karena melanggar standar, aturan, atau norma budaya bersama dalam interaksi sosial dalam konteks kelompok sosial. Contoh pelanggaran norma lainnya antara lain pencemaran nama baik, seruan kekerasan, agitasi dengan memprovokasi pernyataan yang memperdebatkan masalah politik atau sosial yang menampilkan pandangan diskriminatif, rumor dan konspirasi. Kebisingan psikologis seperti sindiran dan prasangka di antaranya berhubungan dengan karakter. Salah satu sebabnya adalah anonim, di mana ada perasaan seseorang tidak dikenali oleh orang lain.  Drew Boyd, Direktur Operasi di The Sentinel Project mengatakan bahwa internet memberi individu kemampuan untuk mengatakan hal-hal yang mengerikan karena merasa tidak akan ditemukan. Orang merasa jauh lebih nyaman berbicara kebencian di dunia maya, dibandingkan dengan melakukannya di kehidupan nyata yang membuat mereka harus menghadapi konsekuensi dari apa yang mereka katakan. 

Netizen Indonesia yang berkarakter tentu saja tidak akan bertindak demikian. Orang berkarakter adalah seseorang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral. Karakter digital Indonesia adalah kepribadian bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan tercermin dalam interaksi digital. Contoh nilai-nilai Kemanusiaan dalam Pancasila yang dapat menghindarkan netizen Indonesia dari sikap tidak baik antara lain saling mencintai sesama manusia, sehingga ia akan memperlakukan netizen lainnya sebagaimana dirinya ingin diperlakukan oleh orang lain. Seorang Pandu Digital disebut mewarisi nilai sila kedua Pancasila apabila gemar melakukan kegiatan kemanusiaan dengan bantuan TIK, contohnya dukungan teknis berupa penyediaan sistem informasi kebencanaan.


0 comments :

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya