Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permendikbud 49/2014 Pasal 1:14)

Sabtu, 16 April 2016

Evaluasi Kurikulum 2016 oleh Dosen


Garut, 16 April 2016 di ruang rapat Sekolah Tinggi Teknologi Garut diselenggarakan pertemuan untuk mendapatkan masukan dari dosen tetap terkait kurikulum program studi Teknik Informatika 2016. Turut memberi sambutan pada acara pertemuan tersebut wakil ketua Sekolah Tinggi Teknologi Garut bidang Akademik yang telah membuat agenda penyusunan kurikulum untuk semua program studi. Pertemuan dibuka oleh ketua Sekolah Tinggi Teknologi Garut.

Saya memulai pembahasan kurikulum dengan menunjukan analisis SWOT yang menentukan bentuk kurikulum program studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut ke depan. Analisis tersebut menjelaskan kenapa kurikulum ke depan harus dikonsentrasikan ke Rekayasa Perangkat Lunak. Di antara pendorongnya adalah komitmen Yayasan al-Musaddadiyah pada tahun 2010 untuk membantu kebutuhan perangkat lunak pondok pesantren se Indonesia, prestasi nasional mahasiswa tahun 2014 terkait aplikasi web dan mobile, umumnya penelitian dosen dan mahasiswa mengarah ke rekayasa perangkat lunak, serta mayoritas lulusan berprofesi sebagai staf teknologi informasi di mana pemrograman komputer menjadi bagian pekerjaannya. 

Berdasarkan hasil analisis tersebut, program studi mengusulkan visi program studi, yakni "Menjadi penyelenggara pendidikan tinggi bidang Rekayasa Perangkat Lunak yang terkemuka dalam konsep, praktik, dan penerapan Smart Swiss van Java pada lingkup global tahun 2020". Smart Swiss van Java adalah sebuah konsep pembangunan masyarakat informasi Garut berkelanjutan untuk mewujudkan bisnis Pariwisata dan Industri Kreatif yang kompetitif agar Garut menjadi Smart Tiger tidak hanya di Jawa Barat tetapi juga di Asia. Agar bisnis kompetitifnya terwujud, para peneliti di Sekolah Tinggi Teknologi Garut harus menemukan dan membangun aplikasi yang dapat membantu masyarakat Garut untuk mendapatkan keuntungan kompetitif dari informasi pada lapisan bisnis, layanan publik, dan personalnya. 


Saya juga menunjukan kepada audien bagaimana menyusun kurikulum program studi baru Sistem Informasi berdasarkan kurikulum Rekayasa Perangkat Lunak yang sudah dibuat. Bidang ilmu komputer khusus Rekayasa Perangkat Lunak menempati area biru muda. Maka pada kurikulum Sistem Informasi, bidang ilmu komputer khusus Sistem Informasinya menempati area yang sama. Dengan demikian baik program studi Rekayasa Perangkat Lunak atau Sistem Informasi memiliki kesamaan matakuliah sebanyak 103 SKS. Dalam kurikulum juga ditunjukan bagaimana visi program studi dapat diusahakan dengan menyediakan matakuliah pilihan yang meliputi Sistem e-Commerce yang mewakili area Tourism dan Creative Industries, Sistem e-Government yang mewakili area Goverment, dan Sistem Educational Entertainment (Edutainment) yang mewakili area Education dan Religion. 


Selain matakuliah inti, diskusi juga membahas seputar matakuliah institusional yang berkenaan dengan pembentukan karakter profesional religius berwawasan nusantara. Karakter ini dimulai dengan membangun wawasan religius yang membentuk cara pandang mahasiswa terhadap dirinya sebagai hamba Allah dan khalifah di muka bumi, memahami kekuatan, kesempatan, kelemahan, dan kekurangan dirinya. Selain itu dibentuk pula kemampuan komunikasi mahasiswa dengan dosennya yang sesuai panduan agama untuk mencapai keberkahan ilmu dan keterampilan. Setelah mendapatkan kesadaran tersebut, mahasiswa mulai dibangun wawasan nusantaranya dengan harapan terwujud karakter cinta tanah air. Tidak hanya jiwanya yang diolah, tetapi juga raganya diolah dengan pendekatan budaya. Dua wawasan tersebut dibangun agar mahasiswa siap mentaati segala aturan yang dibuat oleh Tuhan dan manusia sehingga mereka dapat melaksanakan profesinya dengan baik dan benar. 


Dalam kaitannya dengan kemampuan komunikasi, kurikulum membentuk kemampuan berkomunikasi antar personal dan berkelompok, berbahasa Indonesia yang baik, mampu berkomunikasi dengan bahasa internasional yang diperlukan saat berada di lingkungan pekerjaan global, dan mengkomunikasikan gagasan ilmiahnya dengan mentaati aturan penulisan karya ilmiah. hal ini sejalan dengan profil lulusan, di mana mahasiswa dibentuk untuk menjadi "Profesional religius berwawasan nusantara yang menguasai konsep teoritis bidang Informatika  secara umum dan Rekayasa Perangkat Lunak secara mendalam, serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang ada dan menyelesaikan masalah prosedural dalam lingkup kasus Smart Swiss van Java dan lingkup kerja pengelolaan pemrograman dan proyek perangkat lunak"

Berikut adalah presentasi hasil evaluasi :

    

0 comments :

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya