Kota Tasikmalaya, 7 April 2016. Sebelumnya Relawan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) kota Tasikmalaya mengundang saya sebagai pembicara dalam acara seminar "Revolusi Dakwah melalui TIK" di Pondok Pesantren Sulalatul Huda kota Tasikmalaya. Seminar diselenggarakan dalam bentuk panel bersama pemateri lain yakni Novianto Puji Raharjo dari TIK Cerdas Surabaya dan ketua Majelis Ulama Indonesia Tasikmalaya.
Sebelum pelaksanaan seminar, saya sempat berbincang dengan kolega di Direktorat Pemberdayaan Informatika Kementrian Komunikasi dan Informatika tentang perkembangan surat edaran Menteri Komunikasi dan Informatika terkait Relawan TIK di mana saya pernah diundang untuk memberi masukan. Selain itu juga dibicarakan rencana kegiatan bersama Direktorat tersebut dengan Kementrian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan terkait teknologi untuk Pondok Pesantren di Indonesia. Beberapa hari sebelumnya kolega dari Direktorat tersebut pernah meminta data ICT4Pesantren untuk keperluan terkait rencana kegiatan tersebut. Sebagai akademisi saya merasa senang data tersebut dirujuk sebagai bentuk pengakuan kebermaknaan gerakan ICT4Pesantren. Gerakan yang dideklarasikan tahun 2012 tersebut merupakan program Pengabdian kepada Masyarakat kerjasama Sekolah Tinggi Teknologi Garut dengan Majelis Muwasholah baina Ulama'il Muslimin yang didorong oleh TI Cerdas dan Direktorat Pemberdayaan Informatika Kementrian Komunikasi dan Informatika.
Dalam kesempatan tersebut saya memaparkan perjalanan ICT4Pesantren dari tahun 2007 hingga 2016. Gerakan tersebut merupakan komitmen bantuan TIK untuk Pesantren se Indonesia yang disampaikan oleh Yayasan al-Musaddadiyah pada tahun 2010 dan dilaksanakan oleh program studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut. Saya memberi contoh berbagai layanan ICT4Pesantren menggunakan kerangka kerja Kelompok Penggerak Masyarakat Informasi, mulai dari penyediaan informasi hingga kolaborasi, di antaranya bantuan teknologi untuk Pondok Pesantren dalam rangka memenuhi kebutuhan Majelis Muwasholah baina Ulama'il Muslimin dengan menggunakan hibah IbM (Ipteks bagi Masyarakat) Direktorat Pendidikan Tinggi pada tahun 2013. Hanya satu layanan saja yang belum efektif berjalan, yakni penyediaan informasi melalui pemanfaatan aplikasi web di alamat http://ict4pesantren.sttgarut.ac.id yang juga merupakan luaran dari hibah IbM tersebut. Seminar ditutup dengan menyampaikan apa yang sedang dikerjakan, termasuk integrasi ICT4Pesantren dalam kurikulum baru program studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut. Kurikulum dibuat sedemikian rupa sehingga luaran belajarnya dapat menunjang komitmen Yayasan al-Musaddadiyah tersebut.
0 comments :
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya