Dulu Nabi menolak turunnya azab bagi kaum yg tdk beriman. Sekarang sebagian dari umat beliau berharap azab bagi sebagian lainnya krn merasa paling beriman.
Allah berjanji kepada Nabi Muhammad SAW, "Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu (Muhammad) berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun." (QS al-Anfal: 33)
Nabi begitu kasih terhadap umatnya. "Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin." (QS At-Taubah: 128)
Beliau meminta keselamatan umatnya kpd Allah agar dijauhkan dari azab atau siksa di dunia. Sebagaimana riwayat dari Abdullah bin Amr RA, Rasulullah SAW bersabda pada saat sholat khauf, "Bukankah Engkau telah berjanji kepadaku tidak akan menyiksa mereka, sedangkan aku masih berada di tengah-tengah mereka? Bukankah Engkau telah berjanji kepadaku untuk tidak menyiksa mereka, sedangkan mereka meminta ampun."
Jangankan kepada umatnya, kepada kaum kafir saja beliau menolak azab atas mereka. Maulana Muhammad Zakariyya al-Kandahlawi dalam kitabnya Fadhilah Amal mengatakan bahwa sekumpulan anak-anak kota Thaif membuntuti Rasulullah. Mereka mengganggu, mencaci, dan melempari beliau dengan batu, sehingga kedua sandal beliau berlumur darah. Di tengah perjalanan, beliau berdoa kepada Allah. Kemudian malaikat Jibril AS datang memberi salam dan berkata, "Allah SWT mendengar ucapanmu dan Dia mengutus malaikat penjaga gunung agar melaksanakan segala perintahmu". Namun, Rasulullah menolak azab atas kaum tersebut dengan lembut.
0 comments :
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya