Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permendikbud 49/2014 Pasal 1:14)

Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Diselenggarakan mulai tahun 1991 dan bernaung di bawah Yayasan Al-Musaddadiyah. http://www.sttgarut.ac.id/

Program Studi Teknik Informatika

Berdiri pada tanggal 30 Juni 1998 dan terakreditasi B. http://informatika.sttgarut.ac.id/

Rinda Cahyana

Dosen PNS Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, dpk Sekolah Tinggi Teknologi Garut sejak tahun 2005

Rabu, 26 Februari 2025

Study Tour

Di masa TK, saya Study Tour (ST) naik truk perkebunan ke pangkalan udara yg ada di wilayah kabupaten utk melihat beragam pesawat terbang yg terparkir di hanggar. Di masa SD, saya ST dgn berjalan kaki barengan didampingi guru ke bioskop utk menonton film Tjut Nyak Dhien. Di masa SMP, saya ST dgn berjalan kaki barengan ke hutan, melintasi sungai dan pesawahan dlm kegiatan hicking di bawah bimbingan pembina Pramuka. Di masa SMA, saya ST dgn naik bus ke PLTU yg berada di dalam wilayah provinsi. Guru atau sekolah faham apa itu ST dan fungsinya bagi siswa.

Saat ini, ST seperti berwisata krn mengunjungi objek wisata populer di luar provinsi. Sebagian ortu memberangkatkan anaknya bukan krn pertimbangan belajar, tapi kasihan kalau anaknya blm tahu objek wisata di luar kota. Utk keperluan itu, biayanya sangat besar yg membuat sebagian ortu harus pinjam uang. Komite digunakan utk membuat dalil kesepakatan dgn menutup mata dari kesusahan sebagian ortu. Seakan ketidakmampuan adalah kutukan yg tdk perlu diindahkan. Pendidikan berkualitas hanya bagi kalangan yg mampu. Kesetaraan pendidikan cukup hanya sebatas seragam. 

Kamis, 13 Februari 2025

Melihat Dosen ASN Apa Adanya

Pemerintah nampaknya mulai faham kalau dosen ASN mengambil studi lanjut itu adalah utk meningkatkan kualitas ASN, sehingga harus dibantu, atau minimalnya tdk dipersulit. Ada banyak dosen ASN yg kuliah dgn biaya sendiri krn tdk memenuhi syarat penerima beasiswa. Sebagian dari mereka tdk beruntung krn tunjangannya dihentikan. Padahal tunjangan itu sangat membantu keluarga dan kebutuhan kuliahnya. Kalau gaji dosen di atas 10jt mungkin penghentian tunjangan tsb tdk akan menjadi masalah. Utk memperoleh gaji golongan IV yg besarannya di bawah itu saja sangat besar biayanya krn perlu studi lanjut. 

Minimnya penghasilan menjadi hambatan studi bagi dosen ASN. Terkadang dosen terpaksa harus kuliah di luar kota dgn pulang pergi setiap hari dan menahan lapar utk penghematan biaya atau hanya utk bisa mengkonfirmasi kehadiran setiap hari di tempat kerjanya. Hal tsb menjadi hambatan fisik saat jatuh sakit. Setelah berjuang utk bisa menyelesaikan studi lanjut, terkadang mereka harus menelan pil pahit berupa sanksi krn terlambat meminta izin atau melapor. Padahal yg dilakukan oleh mereka bukan hanya utk kepentingan karirnya semata, memperoleh kenaikan penghasilan yg kecil utk keluarganya, tetapi juga membantu pemerintah dlm meningkatkan kulitas pendidikan di Indonesia.

Sebaiknya pemerintah menyediakan kelas khusus bagi dosen ASN di banyak PTN. Kegiatan studi di PTN tsb dianggap melaksanakan unsur A, sehingga dapat dianggap hadir melaksanakan tugas tanpa harus mengkonfirmasi kehadiran di kampusnya. Keluaran penelitian dari studinya dianggap melaksanakan unsur B. Dosen dapat melaksanakan unsur C atau D dlm waktu seminggu yg tersedia. Ada banyak PTS di sekitar kampus paska yg menyelenggarakan perkuliahan pada hari Sabtu jika memang dosen PNS harus mengajar. Dgn demikian, dosen dapat melaporkan kinerja tridharma dan tunjangannya dapat terus dibayarkan, studi lanjut dianggap hadir melaksanakan tugas pekerjaan, sehingga hambatan fisik dan finansial bagi studi lanjutnya terentaskan. 

#persepsicahyana


Selasa, 04 Februari 2025

Macet di Kerkoft


Seperti biasa terjadi kemacetan di jalan samping Lapang Kerkoft pas bubaran anak sekolah. Titik kemacetan berada di dekat sekolah. Kemacetan terjadi krn penyempitan jalan oleh PKL, banyak kendaraan yg berhenti krn menunggu atau menaikan penumpang, dan kendaraan yg menutup jalan krn tdk mau mengantri. Terlihat di depan kendaran saya seorang pengamen yg mendorong kursi roda. Dia ikut mengantri di belakang mobil krn tdk ada lagi trotoar yg tersedia. 

Anehnya, di pertigaan kecil itu banyak kendaraan memilih belok ke arah titik kemacetan, padahal arah ke belakang saya - buderan Leuwidaun kosong. Hal tsb membuat saya dan beberapa kendaraan yg mau belok ke kiri ikut terhambat. Mamang tukang beca yg biasa ngatur jalan di sana tdk punya kemampuan rekayasa jalan sebagaimana petugas Polantas atau DLLAJR. Saya membuka kaca mobil saat berada dekat dgn Mamangnya dan menyarankan agar kendaraan jgn dibelokan ke titik kemacetan.

#persepsicahyana #cahyanatrip

Kamis, 16 Januari 2025

Potensi Jalan Ibrahim Adjie

Sepertinya akan bagus bila UMKM yg biasa menimbulkan pelambatan kendaraan setiap week end krn menempati bahu jalan Ibrahim Adjie di seputaran Rabcabango dipindah ke area / lapangan di seputaran monumen PLP ini. Konsepnya pasar minggu UMKM, bukan CFD. 

Buat jalur khusus pesepeda dan pejalan kaki di jalan Ibrahim Adjie yg membentang dari perempatan pertama yg terhubung ke jalan prof Anwar Musaddad hingga perempatan kedua di Cipanas (dekat Hotel). Sediakan area parkir di kedua perempatan tsb bagi yg ingin berjalan kaki atau bersepeda. Hidupkan kegiatan wisata alam di sekitar monumen PLP ini. 

Utk mobilitas warga dgn angkutan umum, PR nya hanya di Cipanas krn perempatan pertama sudah dilalui angkutan leles dan lainnya. Solusinya, ubah rute angkutan Cipanas. Balik kendaraan dari Cipanasnya melalui jalan Ibrahim Adjie. Dari perempatan kedua belok kanan, lalu di perempatan berikutnya belok kiri ke rute biasanya. Sediakan halte di kedua perempatan tsb dan jalur penyebrangan yg aman. 

Dengan demikian, manfaat kegiatan mingguan tsb akan baik bagi pengendara / wisatawan luar kota yg melalui jalan Ibrahim Adjie, pelaku UMKM, pelaku wisata alam, pengusaha parkiran dan angkutan umum. Warga Garut menjadi sehat jiwa dan raganya dgn berolah raga (bersepeda, lari, jalan kaki) dan berwisata (kuliner, alam) di jalur tsb. Dan yg terpenting, kita tdk membiasakan warga membahayakan dirinya sendiri dgn berjalan di tengah jalan krn bahu jalan / trotoar nya diisi UMKM. Investasi pembangunan jalan Ibrahim Adjie pun menjadi masuk akal. 

#persepsicahyana

Rabu, 15 Januari 2025

Postingan Orang Fakir

Postingan konten di medsos yg menggambarkan kehidupan biasa, seperti rutinitas pekerjaan; atau kebahagiaan, seperti berwisata, dapat membuat orang mengira kita tdk punya masalah keuangan. Berbeda bila kontennya berupa keluh kesah karena kesedihan atau kesulitan hidup.

Di sisi lain, ada uang ataupun tdk ada, seharusnya bersikap biasa saja dan tetap bahagia. Orang yg mewarisi sifat fakir akan bersikap biasa karena menyadari uang sebanyak apapun hanyalah titipan dari Tuhan utk nafkah diri dan keluarga. Ia bersikap bahagia krn memiliki Tuhan yg menjamin rejeki sesuai kebutuhan ciptaan Nya. Biarkan Tuhan yg mengatur kapan uang itu ada. Manusia hanya cukup niat, doa, usaha, dan tawakal.  

 #persepsicahyana #motivasidiri

Kamis, 09 Januari 2025

K1ll or to be K1lled

Percuma laporan kehilangan. Pernah hilang Laptop, lalu diintrogasi sampai malam dgn pertanyaan sama yg diulang lebih dari sekali, serasa saya tersangkanya. Sekalipun tampang pencurinya ada di CCTV, namun tdk ada laporan hasilnya sampai sekarang. Demikian pula waktu hilang motor, tdk ada hasilnya. Serasa hanya ngasih bahan utk laporan kinerja institusinya saja. 

Kayaknya masyarakat saat ini cenderung mengandalkan GPS atau "orang pintar" utk menjaga harta mereka. Proses mandiri memang beresiko, banyak kasus masyarakat harus kehilangan nyawa. Tapi masyarakat faham, utk menjaga harta mereka harus mengambil risiko "k1ll or to be k1lled", seperti jaman dulu.

Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a., ia berkata bahwa ada seseorang yang menghadap Rasulullah s.a.w, ia berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika ada seseorang yang mendatangiku dan ingin merampas hartaku?”

Beliau bersabda, “Jangan kau beri padanya.”

Ia bertanya lagi, “Bagaimana pendapatmu jika ia ingin membunuhku?”

Beliau bersabda, “Bunuhlah dia.

“Bagaimana jika ia malah membunuhku?”, ia balik bertanya.

Engkau dicatat syahid”, jawab Nabi s.a.w.

Bagaimana jika aku yang membunuhnya?”, ia bertanya kembali.

Ia yang di neraka”, jawab Nabi s.a.w.

#persepsicahyana