Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permendikbud 49/2014 Pasal 1:14)

Rabu, 07 Oktober 2020

Anda Berada di Sisi Mana?

Sebagian netizen menganggap kiriman yg mengungkap adanya hoax pd konten terkait omnibus law yg tersebar di komunitas2 maya sebagai sikap pro thd omnibus law, padahal kiriman tsb secara tegas menunjukan sikap kontra thd hoax. Ekspresi sikap anti hoax tdk harus dibawa kpd pro kontra omnibus law, cukup pada pro kontra hoax saja.

Misalnya dlm konten hoax dinyatakan bhw "uang pesangon dihilangkan". Kata "dihilangkan" membuat pembaca memahami uang pesangon itu tdk akan ada lagi atau tdk akan diberikan lagi oleh perusahaan kpd buruh karena pasalnya sudah dihapus seperti pasal 155. Padahal faktanya, ketentuan ttg uang pesangon itu tetap ada pd pasal 156 dgn perubahan. Sikap kita harus pro atau kontra terhadap hoax tsb?

Belum lagi hoax yg membawa2 isu agama, seperti cuti Baptis dan solat Jumat, pasti dgn sangat mudah membuat banyak orang tergerak emosinya dan menuduh anti agama kpd orang lain. Sikap kita harus pro atau kontra terhadap hoax tsb?

Aksi pro kontra terhadap omnibus law bisa dilakukan oleh siapapun tanpa perlu mengikutsertakan setan di dlm nya, tdk perlu menggunakan konten hoax setan Miswath yg memberi kesempatan bagi setan utk memunculkan marah pd orang yg terbiasa tdk membaca / mengklarifikasi datangnya informasi. Menyebarkan konten yg mengungkap hoax tsb dapat menyelamatkan bayak orang yg kondisinya demikian dari tipu daya setan. Kalangan anti hoax melawan siapapun yg berada di sisi setan Miswath. 

Al-Isryad pernah mengirimkan artikel yg menjelaskan bahwa para Ahli Tafsir telah membawakan riwayat dari pakar tafsir tabi’in, Qotadah Rahimahullah tentang nama-nama setan anak keturunan Iblis, diantaranya adalah “Setan Miswath”, yaitu yang suka membawa berita palsu dan bohong, yang saat ini dikenal dengan “Hoax”.

Berita palsu di antaranya dibuat utk memicu orang agar marah. Dan saat orang benar2 marah, terkadang lupa pd pesan Nabi SAW ini, "Sesungguhnya marah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api, dan api bisa dipadamkan dengan air. Apabila kalian marah, hendaknya dia berwudhu". (HR. Ahmad dan Abu Daud)

Seyogyanya kita senantiasa mengklarifikasi informasi agar tdk tertipu setan dan koleganya. Allah mengajari kita dgn firman Nya, "Wahai orang-orang yang beriman! Jika seorang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya (klarifikasi dan verifikasi), agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.” (QS. Al-Hujurat: 6).

Mimar Hidayat, hoax atau tdk nya suatu informasi / berita tdk bersandar pada banyak atau sedikitnya orang yg pro atau kontra pd informasi yg sebenarnya, tetapi pada sifat informasinya yg menyimpang dari informasi yg sebenarnya atau menutupi fakta yg sebenarnya. 

Hoax atau tdk nya suatu informasi / berita tdk bersandar pada banyak atau sedikitnya orang yg pro atau kontra pd informasi yg sebenarnya, tetapi pada sifat informasinya yg menyimpang dari informasi yg sebenarnya atau menutupi fakta yg sebenarnya. 

Bila hoax ikut dlm gerbong kebenaran, sikap kita yg benar adalah harus mengusirnya dari gerbong tsb. Bukan malah membiarkan hoax itu tersebar hanya krn merasa hoax atau kebohongan itu sejalan dgn kebenaran yg diperjuangkan. Gerbong kebenaran bisa bergerak tanpa perlu ada hoax / kebohongan di dalamnya, tanpa perlu melibatkan setan Miswath sebagai kolega kebenaran.

Pada akhirnya pegiat anti hoax akan bertanya, "Anda berada di sisi mana?"

0 comments :

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya