Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permendikbud 49/2014 Pasal 1:14)

Minggu, 25 Oktober 2020

Romantika Hackathon MDK 2015

Saya mengetahui Hackathon MDK melalui jejaring Relawan TIK. Saya antusias mengikuti perkembangan informasi di grupnya, hingga mas Ainun Najib menunjuk saya sebagai koordinator wilayah Priangan Timur. Saya menerima amanat tsb dengan mempertimbangkan visi kampus yg ingin berdaya saing se Priangan Timur. Beberapa dosen dipilih sebagai tim pelaksana. 

Tidak lama kemudian ada telp dari Telkom regional Tasikmalaya. Rupanya panitia pusat berhasil menggandeng Telkom sebagai sponsor kegiatannya. Pihak Telkom menanyakan progress persiapan kegiatan. Saya sampaikan bhw progressnya sudah baik. Beberapa helix dilibatkan dlm kegiatan tsb, seperti Diskominfo Garut, Telkomsel, dan Telkom.

Dlm interaksi pertama melalui pesan singkat dgn Telkom Tasikmalaya, saya dikiranya anak pak Cahyana Ahmadjayadi. Memang banyak yg mengiranya demikian, bahkan hingga saat ini. Pak Cahyana juga sempat heran, bagaimana saya bisa memiliki nama yg sama. Hingga pada saat pengukuhan Relawan TIK Garut, saya disebut oleh beliau sebagai Cahyana Junior.

Di tengah perjalanan, tim panitia dari kampus ditarik mundur oleh kampus krn hrs mengerjakan tugas persiapan akreditasi, hingga yg tersisa hanya saya sendirian. Termasuk yg ditarik adalah Leni 'Iljimae' yg telah membangun komunikasi dgn unsur quadruple helix di awal persiapan kegiatan. Hal itu menyebabkan saya melakukan berbagai pekerjaan teknis seorang diri.

Syukurlah Muhammad Rikza Nashrulloh mau membantu membuatkan desain spanduk dan backdrop sehingga pekerjaan saya berkurang. Beberapa teman dari Komunitas TIK Garut membantu menggunting kartu peserta. Dan lebih bersyukur lagi krn dana operasional kegiatan tsb ditanggung seluruhnya oleh Telkom, sehingga saya dapat memfokuskan diri pd urusan penting lainnya.

Kegiatan diikuti oleh peserta dari wilayah Priangan Timur. Peserta dari kampus Bandung yg ingin mengikuti kegiatan tsb saya tolak, sekalipun tempat tinggal salah satu pesertanya di Garut. Saya melakukannya krn dua pertimbangan: pertama, krn Bandung sudah menjadi salah satu venue Hancakthon MDK; dan kedua, agar hasil Hackathon MDK Priangan Timur mencerminkan daya saing kampus di Priangan Timur. Saya sempat dicibir oleh ortu peserta di medsos krn penolakan tsb. Tapi krn merasa alasannya sudah benar, saya tdk merubah keputusan tsb dan menanggapi seperlunya.

Di tengah waktu persiapannya, mobil Jeep saya divonis montir harus ganti ACCU. Seperti biasa di penghujung bulan, tdk ada dana yg tersedia utk memenuhi kebutuhan tsb. Dgn mempertimbangkan pentingnya kendaraan tsb bagi operasional kegiatan, saya terpaksa meminjam uang kpd keluarga utk penggantian ACCU tsb. 

Beberapa hari kemudian ...

Saat itu panitia memberikan penilaian berdasarkan perspektifnya, di mana pemenang seluruhnya berasal dari kampus lain. Dikarenakan tdk ada satupun tim dari kampus saya yg masuk tiga besar dan saya adalah koordinator daerah utk kegiatan tsb, panitia bertanya, apakah tdk ada masalah dgn keputusan tsb? Saya jawab, tdk ada masalah, sebab keputusan tsb sudah memperhatikan perolehan skor. Jawaban tsb saya berikan bukan krn kesal dgn minimnya support dari kampus, tetapi krn sikap objektifitas yg harus dikedepankan. 

Setelah itu laporan kegiatan saya sampaikan kepada panitia nasional. Disampaikan dlm laporan tsb bhw semua tim pemenang mengusung aplikasi yg memposisikan pemerintah sebagai sumber data masukan, dan ada aplikasi Emotion Citizen yg dibuat oleh tim kampus saya yg memposisikan masyarakat sebagai sumber data masukan yg menilai layanan pemerintahan. Berdasarkan laporan tsb, panitia nasional memberikan wildcard kpd tim Emotion Citizen. Sebagian panitia kaget dgn adanya wildcard tsb. Lalu saya jelaskan apa yg menjadi dasar pertimbangan panitia pusat memberikan wildcard tsb. 

Akhirnya, empat tim melenggang ke semi final di Jakarta. Saya berhalangan mengantar mereka ke sana, sehingga keberangkatan tim tsb saya titipkan kpd pembina tim pemenang dari kampus tetangga. Saya merasa senang melihat foto saat tim kampus bercengkrama dengan menteri dan gubernur Jakarta utk menjelaskan fungsi aplikasinya.

Alhamdulillah, kegiatan tsb bermanfaat utk akreditasi di penghujung jabatan saya di prodi. Nama kegiatannya tertulis dlm tabel kegiatan pengabdian kpd masyarakat. Dana kegiatannya muncul dalam tabel dana pengabdian. Sebagai alumni saya merasa puas telah berkontribusi kpd almamater. Integritas dan loyalitas alumni manapun pd almamaternya tdk perlu diragukan, sekalipun dia dianggap tdk mampu oleh siapapun.

0 comments :

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya