Rekayasa sosial dapat berwujud manipulasi psikologi agar orang menghindari praktik dan protokol terbaik untuk memperoleh akses tertentu yang menguntungkan secara finansial.
Rekayasa sosial membuat orang meninggalkan atau melawan praktik dan protokol penanganan Covid-19 sehingga terjadi peningkatan angka positif. Kondisi tersebut secara tidak langsung membuka akses kepada keuntungan tertentu bagi perekayasa sosial.
Target yang mudah dimanipulasi adalah kalangan yang memiliki kecenderungan untuk melawan pembuat protokol dalam soal apapun secara sadar atau tidak sadar. Manipulasi dilakukan dengan cara mengeksploitasi kecenderungan tersebut menggunakan konten faktual atau hoax. Konten tersebut merekayasa emosi sehingga menstimulus dan meningkatkan perlawanan.
Kalangan yang termanipulasi ini melakukan kampanye penolakan protokol karena dianggap kepentingan bisnisnya pembuat protokol, padahal dampak penolakan tersebut memberikan keuntungan bisnis bagi perekayasa sosial.
Gambar ilustrasi
0 comments :
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya