Saya telah mengemukakan empat prinsip: (1) Kebangsaan Indonesia, (2) Internasionalisme, atau perikemanusiaan, (3) Mufakat, atau demokrasi, (4) Kesejahteraan sosial.
Prinsip yang kelima hendaknya menyusun Indonesia Merdeka dengan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Prinsip ketuhanan, bukan saja bangsa Indonesia ber-Tuhan, tetapi masing-masing orang Indonesia hendaknya ber-Tuhan, Tuhannya sendiri ...
Segenap rakyat hendaknya ber-Tuhan secara kebudayaan, yakni dengan tiada ”egoisme-agama”.
Dan hendaknya Negara Indonesia satu Negara yang ber-Tuhan!
Marilah kita amalkan, jalankan agama ... dengan cara yang berkeadaban. Apakah
cara yang berkeadaban itu? Ialah hormat menghormati satu dengan lain.
Marilah kita di dalam Indonesia Merdeka yang kita susun ini, sesuai dengan itu, menyatakan bahwa prinsip kelima dari pada negara kita, ialah Ketuhanan yang berkebudayaan, Ketuhanan yang berbudi pekerti luhur, Ketuhanan yang hormat-menghormati satu sama lain.
Hatiku akan berpesta raya, jikalau saudara-saudara menyetujui bahwa Negara Indonesia Merdeka berazaskan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Mengingat bangsa Indonesia meliputi orang-orang berbagai macam agama, namun tetap bersatu, kami menempat Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai yang paling utama dalam falsafah hidup kita. Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan karaktersitik bangsa Indonesia.
Ir. Soekarno
Dikutip dari artikel Dwi Siswoyo (2013), Pandangan Bung Karno tentang Pancasila dan Pendidikan, Cakrawala Pendidikan 30(1).
Prinsip yang kelima hendaknya menyusun Indonesia Merdeka dengan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
BalasHapusvisit us