Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Permendikbud 49/2014 Pasal 1:14)

Selasa, 10 November 2020

Krisis Islam atau Krisis Dunia Islam?

Beberapa waktu yg lalu, pidato presiden Perancis menimbulkan protes umat Islam, termasuk protes dari pemerintah Indonesia. Pidato tsb diprotes krn menyebutkan Islam sedang mengalami krisis. Berikut cuplikan pidatonya:

"Islam adalah agama yang saat ini sedang mengalami krisis di seluruh dunia. Kami tidak hanya melihatnya di negara kami, ini adalah krisis mendalam yang terkait dengan ketegangan antara bentuk-bentuk fundamentalisme, khususnya proyek-proyek keagamaan dan politik, seperti yang kami lihat di setiap wilayah di dunia, mengarah pada pengerasan yang sangat kuat, termasuk di negara-negara dimana Islam menjadi agama mayoritas.

Lihatlah teman kita Tunisia, untuk mengambil satu contoh saja. Tiga puluh tahun yang lalu, situasinya sangat berbeda dalam cara agama diterapkan, cara dihayati, dan ketegangan yang kita alami dalam masyarakat kita hadir di masyarakat itu, yang tidak diragukan lagi merupakan salah satu yang paling terdidik dan berkembang di wilayah.

Jadi, dimanapun ada krisis Islam, yang sedang terinfeksi oleh manifestasi radikal ini, dorongan radikal ini dan keinginan untuk menciptakan kembali jihad, yang berarti penghancuran Yang Lain. Proyek untuk kekhalifahan teritorial yang kami lawan di Levant, yang kami perjuangkan di Sahel, dan di mana-mana bentuknya yang paling radikal, kurang lebih berbahaya.

Krisis ini juga mempengaruhi kita secara definisi. Selain itu, pengaruh eksternal dan organisasi sistematis oleh kekuatan politik dan organisasi swasta telah mendorong bentuk-bentuk paling radikal ini. Harus dikatakan bahwa kita telah membiarkannya terjadi, baik di dalam maupun di luar negeri. Wahhabisme, Salafisme, Ikhwanul Muslimin - banyak dari manifestasi ini juga, pada awalnya, damai bagi sebagian orang."

Translasi lengkapnya di sini

Kalau menyimak translasi pidato presiden Perancis dan konteks apa yg sedang dibicarakannya, dari sudut pandang saya, lebih tepatnya bukan Islam sebagai agama yg mengalami krisis, tetapi dunia Islam. Krisis tersebut menurut pidato tsb ditimbulkan oleh adanya agenda politik / kekuasaan dan ideologi kalangan garis keras yg mengganggu ideologi Republikan. Namun pidato tsb tdk mengungkap fakta bahwa para pengusung agenda tsb TIDAK BISA memonopoli Islam, sehingga semua umat Islam TIDAK ADA KEHARUSAN untuk menganggapnya sebagai satu-satunya pemahaman Islam yg benar dan mengikuti agendanya. Terlebih tdk ada monopoli dlm pemahaman keagamaan soal kekuasaan.

Bagi mereka yg menganggap pemahaman keagamaan soal kekuasaan yg bermasalah (dibawa oleh kalangan garis keras yg menstimulus aksi teror di mana-mana) sebagai bagian dari pemahaman Islam, mereka akan mengatakan seperti yg dikatakan oleh Presiden Perancis, bahwa Islam mengalami krisis sejak munculnya pemahaman bermasalah tsb. Mereka mungkin tdk mengetahui bahwa dlm kenyataannya ada pemahaman lain dalam agama Islam yg mengingkari pemahaman tsb, sekalipun tdk mengkafirkannya (hal berbeda dilakukan kalangan garis keras yg mengkafirkan muslim tdk sehaluan politik) dan masih membiarkan pengusungnya utk salat di masjid-masjid kaum muslimin (seperti sikap Sayidina Ali kpd kaum Khawarij) atau tidak mengusirnya. Pengingkaran ini dinyatakan dlm beragam pernyataan, seperti misalnya terorisme tdk memiliki agama, terorisme membajak agama, dan lain sebagainya. 

Perdebatan soal istilah "krisis Islam" antara dunia barat dan dunia Islam harus dibawa menuju pintu kesadaran kalangan Islamophobia yg selama ini melakukan generalisasi krn tdk memahami bahwa agenda politik kalangan garis keras mendapat tantangan dari internal umat Islam sendiri yg menolak pemahaman tunggal soal kekuasaan. Perubahan ini bisa dilakukan dgn mengirim banyak pengetahuan dgn membersihkan saluran komunikasinya dari gangguan emosi atau tindakan tdk simpatik. 

Umat Islam memiliki pekerjaan berat utk membangun kesadaran global tsb, agar citra Islam yg tercoreng oleh kalangan garis keras menjadi baik kembali. Dan kita semua sadar, pekerjaan tsb akan senantiasa dihambat oleh kalangan tsb, fans nya, dan kalangan yg terkena tipu dayanya. Pembunuhan thd penista Nabi dan fans nya, atau tindakan ilegal dan irasional lainnya, alih-alih membangun kesadaran kalangan Islamophobia, malah menguatkan prasangka buruk mereka thd Islam.

0 comments :

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya