Allah berfirman dgn memperhatikan budaya lokal, agar hamba Nya dapat memahami firman Nya dgn cepat. Ia memilih bahasa Arab yg difahami Nabi dan masyarakatnya.
"Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya" (QS Yusuf: 2)
Bahasa adalah bagian dari budaya. Suryadi (2009), dalam makalahnya "Hubungan Antara Bahasa dan Budaya" menyebutkan, bahwa bahasa adalah produk budaya pemakai bahasa. Penyampaian Islam dgn memperhatikan budaya lokal, memudahkan Islam utk difahami dan mudah diterima.
Saat firman Nya dibawah ke wilayah Nusantara, firman itu "dibunyikan" oleh pelafalnya dgn budaya nusantara, sehingga masyarakat nusantara memahaminya dgn cepat dan dapat menerimanya dgn mudah. Bunyi-bunyian itu berwujud kesenian, bahasa perilaku lokal, dls. Dlm hal ini para pelafal mengikuti Allah saat pertama Islam diperkenalkan di lingkungan masyarakat Arab.
Terima kasih atas informasinya. please visit
BalasHapusvisit us