Perhatikan konten yg tersebar dlm jejaring pertemanan kita di medsos, sebab konten itu dapat semisal minyak wangi, percikan api, atau bau asap yg tdk sedap. Setiap netizen berkumpul dgn konten yg diminatinya dan akan menerima dampaknya.
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR Bukhari dan Muslim)
Menjauhi konten tdk sedap semata utk menjauhi "percikan apinya" yg merusak. Meresponnya semata utk menghentikan ketidaksedapannya, atau menggantinya dgn yg sedap. Walau demikian, sedap atau tdk sedap itu subjektif. Konten akan selalu terasa sedap bagi peminatnya. Oleh krnnya, penggantian konten itu bukan perkara yg mudah, apalagi bila minat kpd konten tak sedapnya sudah menjadi tabiat.
0 comments :
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya